Carrot Cake with Cream Cheese Frosting

this is my next project, ambil dari http://mommiesdaily.com/2010/10/15/carrot-cake-with-cream-cheese-frosting-2/#comment-5115

Bahan:

  • 1 cup gula palem
  • 1 cup minyak –> lebih bagus kalo menggunakan canola oil
  • 3 telur ukuran besar
  • Sejumput garam
  • 1/2 sendok teh Baking Soda
  • 2 cups tepung swamuai (self-raising flour)
  • 2 cups wortel, diparut halus (sekitar 2-3 wortel ukuran besar)
  • 1/2 cup kacang almond, mede atau kenari, dicincang –> saya tidak menggunakan ini
  • 1 sendok teh bubuk kayumanis
  • 1 sendok teh bubuk pala

Cream Cheese Frosting

  • 1/4 cup (57 grams) unsalted butter, suhu ruangan
  • 8 ounces (227 grams) cream cheese, suhu ruangan
  • 2 cups (230 grams) gula halus –> saya menggunakan setengahnya karena tidak suka yang terlalu manis
  • 1 teaspoon (4 grams) pure vanilla extract
  • 1 teaspoon kulit lemon yang diparut (bagian kuningnya saja) –> saya tidak menggunakan ini

Cara Membuat

Carrot Cake

  • Panaskan oven 180 derajat celcius
  • Kocok gula dan minyak sampai kental, masukkan telur satu per satu dan kocok selama beberapa menit
  • Masukkan tepung, baking soda, wortel, kacang, kayumanis dan pala
  • Aduk menggunakan sendok kayu sampai semuanya tercampur rata
  • Tuangkan ke dalam loyang yang sudah diberi mentega, panggang selama kurang lebih 45 menit. Untuk mengecek kematangan bagian dalam, selipkan tusuk gigi di bagian tengah (sampai agak dalam) kue. Kalau begitu diangkat tusuk gigi bersih, kue sudah matang.

Cream Cheese Frosting

  • Kocok mentega dan cream cheese menggunakan mixer atau hand mixer sampai tercampur rata
  • Masukkan gula sedikit demi sedikit dan kocok dengan kecepatan rendah
  • Cicipi sedikit, jika kurang manis, masukkan gula lagi sampai mencapai rasa manis yang diinginkan
  • Masukkan extrak vanilla, kocok sebentar saja dan selesai

Savory Pancake

Bahan :
400 cc susu plain
2 sdm air jeruk nipis
1 sdt soda kue (SK)
3 btr telur, pisahkan kuning dan putihnya
250 gr terigu protein sedang (cap Segitiga Biru)
1/4 sdt garam
2 sdt baking powder (BP)
30 gr gula pasir
50 gr unsalted butter, lelehkan

Cara membuatnya :
Buat buttermilk (campurkan susu dan air jeruk nipis, aduk rata lalu diamkan selama 15 menit).
Campur terigu, garam dan baking powder lalu ayak, sisihkan.
Kocok kuning telur hingga pucat lalu campur dengan buttermilk dan soda kue, aduk rata.
Lalu masukkan gula dan campuran terigu, aduk rata sampai adonan licin tidak meringkil.
Kocok putih telur sampai kaku, lalu masukkan ke adonan, aduk rata.
Tambahkan butter leleh, aduk rata. Biarkan adonan selama 1/2 jam.
Panaskan pan telfon diameter 10 cm dengan api kecil, lalu tuang adonan secukupnya. Setelah bagian bawah kuning kecoklatan segera balik dan biarkan hingga matang. Angkat dan sajikan dengan topping dan olesan sesuai selera.

Catatan :
Kalau adonan masih meringkil sebaiknya disaring.
Saat memasak, pan cake tidak perlu ditutup.
Ukuran gula 30 gram tidak terlalu manis, jadi cocok disajikan dengan topping/olesan yang manis maupun yang gurih. Tapi kalau ingin pancake lebih manis, jumlah gula dibuat 50 gram.
Adonan dapat dibuat malam dan simpan di kulkas dalam wadah tertutup, untuk digunakan pagi sebagai breakfast. Jangan lupa saat akan digunakan diaduk dengan rata terlebih dahulu.

Cheesecake for dummies

Yippiee.. yay, I made it, suxez juga nuntasin hajat bikin cheesecake. Tadinya sih gak niat bikin, tapi ngiler berat sama cheesecake factory, Cuma gimana dong, males klo ke cheesecake factory sendirian (yg lain pada kerja, gw libur). Udah mana Jauh, kesannya ya kok ngoyo tenan. Mau beli online, tapi sayang ngeluarin duit minimal 175ribu. Kan kalo beli online gak mungkin beli potongan ajah.

Lah terus, kata bojo.. “Kenapa gak bikin aja? Dulu kan pernah bikin”.
Heu? Bikin? Rada trauma sih, karena dulu risetnya kurang dalem, jadinya gagal deh. Dulu itu, walaupun rasanya kyk cheesecake, tp bentuknya diragukan. Haha.. nah belajar dari kesalahan waktu dulu, sekarang mau bikin lagi tapi pake bener-bener mendalami resep-resep yang berseliweran di Internet, plus tips-tips behind the skrin-nya. Nah, dari hasil penjelajahan, paling ngga ada 4 jenis cheesecake yang banyak dipake di internet:

1. Cheesecake Yasaboga: Umumnya Japanese Cheesecake dengan topping aprikot
2. Blueberry Cheesecake (BCC)
3. Newyork Cheesecake
4. Classic Cheesecake

Berhubung motif awalnya bikin cheesecake ini karena ngebet berat pengen nyobain BCC dari cheesecake factory, akhirnya aku pilih bikin BCC. Eh, ternyata pas di supermarket, krimcis-nya lagi abis. Yang merk Yummy Cuma tinggal 1 pak 250 gr. Lha butuhnya 1 kg. Ada merk lain-lain. Mosok dicampur? Kalopun nekat dicampur, tetep gak kena 1 kg. Mana harga krimcis selain yummy jauh lebih mahal, dan tidak ada label halal. Wah, puter otak di supermarket, akhirnya banting setir ke japanese cheesecake, tapi tetep pake topping blueberry, hehe. Soalnya kalo JCC chiskeknya cuma 250 gram sahaja. Walau hasil akhirnya nendang, wenak, dan lembut.. tapi kurang puas karena targetnya bikin pake resep BCC. Dimana di resep BCC gak pake terigu, dan hasilnya pasti lebih lembut lagi. Kalo JCC masih ada unsur terigunya..

Berhubung aku terbantu banget dengan resep dari http://centongnloyang.blogsome.com/2009/10/, yang ngasih liat proses produksi dari awal sampe akhir, aku jg terinspirasi dong (terinspirasi itu bahasa inteleknya dari ngikutin, haha). Cuma gak tau karena niat pamer atau apa, foto-foto proses produksi dari yang masih berbentuk bahan baku sampe jadi itu keapus ketika udah ditransfer ke laptop. Ya nasiiipp.. jadinya hanya ada foto jadi, dan pasrah aja kalo dikira gak bikin sendiri tapi beli di toko, lha wong gada buktnya hehe..

Ingredients:
So here’s the mixture recipe between BCC dan JCC (mainly dari http://centongnloyang.blogsome.com/2009/10/):

Bahan utk crust (dasar cake) :
– 250 gr biskuit oreo (hanya biskuitnya saja) atau biscuit marrie – aku pake biskuit marie
– 100 gr margarine lelehkan – aku pake 100 gr, saran mendingan 80 gr aja
– 1/2 sdt vanila bubuk

Bahan cake :
campur dan ayak:
50 gr tepung terigu
50 gr tepung maizena

bahan:
60 gr mentega tawar
250 gr cream cheese, biarkan pada suhu ruang
120 ml whip cream
3 kuning telur
1 butir telur
2 sdt kulit jeruk lemon parut
5 putih telur – aku pake 3 putih telur, soalnya siwer, ternyata gpp
1/8 sdt garam – lupa makein garam, tp gpp jg
125 gr gula pasir halus
1 sdt air jeruk lemon

Topping:
– Blueberry jam
– 120 gr Whipcream
– 1 sdm sourcream
– 1 sdm gula pasir

Directions:
Cara membuat :

1. Siapkan loyang bongkar pasang 22 cm, olesi mentega – aku pake loyang biasa, 23 cm tinggi 4 meter. Kalo loyang bongpas yg biasa dipake orang2, diameter 22 cm tinggi 5 m. Kalo pake loyang bongpas, bungkus dasar dan luar loyang bongpas dengan alumunium foil, liat foto ini. Kalo pake loyang biasa, pake kertas roti di dalam loyang udah cukup. Kalo takut robek, bisa dilapis 2 kertas roti. Jadi setelah loyangnya dioles mentega, pasang kertas roti, terus kertas rotinya juga dioles mentega
2. Hancurkan biscuit hingga halus, tuang margarine leleh,vanila, aduk rata. Masukan adonan biscuit pada loyang, ratakan dan tekan2 sampai padat. Oven sebentar 5-10 menit, angkat, sisihkan.
3. Campur mentega, cream cheese dan whip cream dalam wadah. Didihkan dengan api kecil, aduk hingga lembut, angkat dari api.
4. Masukkan campuran tepung, aduk rata. Masukkan kuning telur dan 1 butir telur, aduk rata. Masukkan kulit jeruk lemon, aduk rata, sisihkan.
5. Kocok putih telur hingga berbusa, masukkan gula dan air jeruk lemon sedikit demi sedikit sambil terus dikocok sampai terbentuk kerucut-kerucut tumpul (soft peak).
6. Tuang 1/3 adonan putih telur ke adonan cream cheese, aduk rata. Tuang campuran ini ke sisa adonan putih telur, aduk rata. Tuang adonan ke loyang yang udah ada adonan biskuit tadi, panggang dengan cara au bain marie. Aku panggang pake 150 derajat sampe 1 jam, pas diliat kok kurang ngembang, akhirnya digedein 180 derajat sampe ½ jam kemudian. Jadi total 1,5 jam. Di beberapa orang gak nyampe 1,5 jam, ada yang Cuma 75 menit, ada yang 1 jam. Kalo udah mateng, biarin adem dulu sampe kira-kira 1- 2 jam di suhu ruang. biarkan di oven sampai suhu ruang.
7. Selama menunggu proses pendinginan cake, buat topping dengan cara kocok whipcream, gula pasir, dan sourcream sampai mengental. Dinginkan dalam lemari pendingin sampai 1 jam.
8. Oleskan topping di atas cake, dan hias dengan blueberry jam/ buah dingin sesuai selera.
9. Simpan di lemari pendingin selama 4 jam.

Few tips:
– tips au bain marie (http://luviemelati.com/2009/08/01/au-bain-marie)
– tips loyang (http://widya-sandy.blogspot.com/2008/03/tips-loyang-jcc.html)

Perlengkapan baking beginners

Rekomendasi Perlengkapan Penting Baking Beginners

Di awal karir (ciee) sebagai baking-beginner, aku hanya memiliki oven tangkring jadul, mixer philips jadul dan timbangan kue analog yang sering salah menakar bahan kue. Lambat laun aku bisa mengganti peralatan perang eh bakingku dengan perlengkapan yang lebih memadai. Kuncinya adalah belilah sesuai kebutuhan.

Kalau memang baru belajar, mungkin ndak perlu napsu pengen beli mixer Kitchenaid yang harganya diatas 6 juta rupiah. Hand-mixer Miyako sudah cukup memadai dan memenuhi kebutuhan. Aku memilih Miyako, karena menurut pengamatanku bowlnya Miyako ini yang paling besar dibanding hand-mixer lainnya. Jadi kalau dipakai untuk mengocok … emmph, 10 telur masih cukup walau sudah hampir meluap juga siiyy … :D

Di bawah ini aku sampaikan beberapa perlengkapan yang sebaiknya dimiliki untuk memudahkan kita-kita newbie in the kitchen belajar membuat kue. Silakan dicermati dan diatur apa yang sebaiknya dimiliki terlebih dahulu.

Alat Penakar

Timbangan: kalau memungkinkan milikilah timbangan digital. Selain lebih akurat karena bisa mengukur sampai satu gram, timbangan digital juga tidak terlalu parah deviasinya (apa istilah lainnya ya?). Maksute aku dulu pakai timbangan analog merek tak terkenal, nah itu kalau nimbang kayaknya sering meleset deh. Aku timbang 100 gram, ternyata jarumnya itu sudah menyimpang 25 gram, jadi timbangan bahannya sebenarnya 125 gram. Nah sebaiknya timbangan seperti ini dihindari, daripada bikin pusing kita-kita sang newbie in the kitchen niiy … Kalo dah pakar, mungkin bisa pake perasaan ya nimbangnya. Pakar bukannya singkatan Pandai Menakar? hihihi … :D

Gelas dan atau sendok pengukur: Gelas pengukur digunakan untuk mengukur bahan cair. Sendok pengukur terdiri dari berbagai ukuran, mulai dari 1 sendok makan sampai dengan 1/8 sendok teh. Selain sendok pengukur, ada gula cangkir pengukur (measuring cup), biasa digunakan untuk resepresep yang menggunakan cup sebagai ukurannya. Kalau hanya memiliki timbangan dan tidak memiliki alat pengukur ini, kita bisa melakukan konversi ukuran bahan dari cup ke gram. Untuk konversi dari cup ke gram bisa dilihat di KONVERSI.

Alat Pengocok

Mixer: untuk pemula mungkin mau beli hand-mixer dulu sebelum beralih ke kelas Kitchenaid atau Bosch Sico yang bisa nguleni roti. Kalau membeli hand-mixer, aku sarankan beli standingnya juga. Standing ini sangat membantu menghemat waktu karena saat mixer sedang mengocok telur, kita bisa mengerjakan yang lainnya.

Balon Whisk: sangat berguna untuk mengocok adonan kering yang dicampur ke adonan cair. Kalau ndak punya, pakai spatula juga bisa siy.

Sendok plastik/karet/kayu: selain yang berukuran sedang yang biasa ada di Supermarket, sebaiknya miliki juga spatula besar (biasanya ada di TBK). Spatula besar nan lebar ini sangat berguna nantinya ketika harus melakukan aduk balik.

Lainnya:

Ayakan tepung: ini wajib punya karena hampir semua resep mewajibkan tepung diayak dulu sebelum dicampur dengan adonan cair.

Mangkok adonan: miliki ukuran besar untuk mencampur dan mengaduk adonan akhir. Ukuran kecil atau sedang digunakan untuk menakar atau mencampur sebagian adonan. Kalau punya microwave, beli mangkok plastik yang bisa dimasukkan ke microwave, supaya mudah bila ingin mencairkan mentega/margarin/coklat.

Rak Pendingin berbentuk bulat atau persegi. Berfungsi untuk mendinginkan kue yang baru keluar dari oven dan juga dapat digunakan sebagai alas ketika harus menyiramkan coklat cair ke seluruh permukaan cake. Letakkan nampan berlapis kertas roti yang berukuran lebih besar untuk menampung sisa cairan coklat di bawah rak pendingin.

Aneka Loyang: untuk loyang persegi, sebaiknya miliki minimal 3 untuk satu ukuran. Terutama yang ingin praktek buat lapis surabaya, jadi bisa langsung panggang 3 loyang berbarengan (ini juga kalo ovennya muat yaa).

Timer: Terutama bagi yang ovennya ndak ada timernya, aku sarankan untuk punya timer. Buatku yang suka lupa, timer ini sangat membantu mengingatkan kapan harus cek kue yang sedang dipanggang di oven.

Termometer Oven: ini nice to have untuk yang ovennya tidak ada pengatur suhunya. Kalau sudah biasa bergaul dengan ovennya, termometer ini kurang diperlukan. Dulu aku beli karena penasaran sering gagal bikin kue kering. Dengan adanya termometer ini, aku jadi bisa tahu kalau suhu ovenku terlalu panas.

Segala sesuatu tentang tepung

Taken from http://myhobbyblogs.com/food/2008/05/12/tepung-terigu-lain-jenis-lain-gunanya/

Anda pernah gagal membuat kue? Seperti roti tidak mengembang sempurna, cake menjadi bantat atau tekstur kue kering tidak rapuh. Jika pernah, kemungkinan besar anda salah memilih jenis tepung terigu. Mari kita kenali karakteristik dari masing-masing jenisnya.

Sampai saat ini tepung terigu merupakan produk impor yang didatangkan dari negara-negara subtropis seperti Amerika dan Australia. Biasanya terigu datangkannya masih berupa butiran biji gandum. Melalui proses pencucian, pengupasan sekam, penggilingan dan pemutihan (bleaching) maka jadilah tepung terigu seperti yang kita kenal. Di dalam proses pembuatan tepung terigu akan dihasilkan beragam tepung turunan. Seperti pada tahap penggilingan, sekam dan lembaga dipisahkan menjadi flake flour, bagian endosperma dihaluskan menjadi tepung terigu dan partikel endosperma yang berbentuk granular kasar dikenal dengan tepung semolina.

Jenis Tepung Terigu

Di pasaran banyak beredar jenis tepung terigu yang masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi berlainan. Mari kita kenali lebih dekat:

Hard Wheat (Terigu Protein Tinggi)

Dipasaran lebih dikenal dengan terigu Cakra Kembar. Tepung ini diperoleh dari gandum keras (hard wheat). Kandungan proteinnya 11-13%. Tingginya protein terkandung menjadikan sifatnya mudah dicampur, difermentasikan, daya serap airnya tinggi, elastis dan mudah digiling. Karakteristik ini menjadikan tepung terigu hard wheat sangat cocok untuk bahan baku roti, mie dan pasta karena sifatnya elastis dan mudah difermentasikan.

Medium Wheat (Terigu Protein Sedang)

Jenis terigu medium wheat mengandung 10%-11%. Sebagian orang mengenalnya dengan sebutan all-purpose flour atau tepung serba guna, di pasaran lebih dikenal dengan sebutan tepung Segitiga Biru. Dibuat dari campuran tepung terigu hard wheat dan soft wheat sehingga karakteristiknya diantara kedua jenis tepung tersebut. Tepung ini cocok untuk membuat adonan fermentasi dengan tingkat pengembangan sedang, seperti donat, bakpau, bapel, panada atau aneka cake dan muffin.

Soft Wheat (Terigu Protein Rendah)

Tepung ini dibuat dari gandum lunak dengan kandungan protein gluten 8%-9%. Sifatnya, memiliki daya serap air yang rendah sehingga akan menghasilkan adonan yang sukar diuleni, tidak elastis, lengket dan daya pengembangannya rendah. Cocok untuk membuat kue kering, biscuit, pastel dan kue-kue yang tidak memerlukan proses fermentasi. Di pasaran tepung ini lebih dikenal dengan nama terigu Cap Kunci.

Self Raising Flour

Jenis tepung terigu yang sudah ditambahkan bahan pengembang dan garam. Penambahan ini menjadikan sifat tepung lebih stabil dan tidak perlu menambahkan pengembang lagi ke dalam adonan. Jika sukar didapat, tambahkan satu sendok teh baking powder ke dalam sekilo tepung sebagai gantinya. Self raising flour sangat cocok untuk membuat cake, muffin, dan kue kering. Jika tidak tersedia bisa diganti dengan mencampur ½ kg tepung terigu dengan 1 sdt baking powder, aduk rata.

Enriched Flour

Adalah tepung terigu yang disubstitusi dengan beragam vitamin atau mineral dengan tujuan memperbaiki nilai gizi terkandung. Biasanya harganya relatif lebih mahal. Cocok untuk kue kering dan bolu.

Whole Meal Flour

Tepung ini biasanya dibuat dari biji gandum utuh termasuk dedak dan lembaganya sehingga warna tepung lebih gelap/cream. Terigu whole meal sangat cocok untuk makanan kesehatan dan menu diet karena kandungan serat(fiber) dan proteinya sangat tinggi. Teks&Foto: Budi Sutomo

Tips menyimpan tepung

Taken from: http://www.cakefever.com/tips-menyimpan-tepung/

Tepung terigu dan jenis tepung-tepung lainnya merupakan bahan baku utama dari kebanyakan resep kue. Aku awalnya hanya membeli tepung dalam jumlah secukupnya sehingga memang tidak pernah memikirkan cara penyimpanan tepung yang benar, karena biasanya tepung yang aku simpan tak pernah disimpan lama alias selalu cepat habis :)

Namun tidak demikian halnya ketika sudah memulai usaha kue, karena biasanya bahan-bahan kue dibeli dalam jumlah banyak agar bisa menekan biaya produksi. Itu pun aku masih menghindari beli tepung dalam bentuk karung, karena bingung harus disimpan dimana :)

Tips menyimpan tepung ini aku tuliskan, karena biasanya ada beberapa tepung yang akhirnya menjadi jarang aku habiskan sebab waktuku lebih banyak habis untuk membuat kue-kue dari terigu. Tepung seperti tepung beras, tepung sagu dan tepung-tepung lainnya seringkali harus tersimpan rada lama karena menunggu aku punya waktu luang untuk membuat kue dari jenis tepung non terigu.

Ketika menyimpan tepung, tutup rapat tepung dalam kantungnya. Aku biasa membeli penjepit khusus untuk kantongan, namun bila penjepit sudah habis, akhirnya diikat saja pakai karet gelang, hehehe. Lalu aku masukkan ke dalam wadah kedap udara dan kemudian disimpan dalam kulkas di bagian penyimpanan sayuran. Atau bila memiliki ruangan bersuhu 21C, bisa disimpan di ruangan tersebut – aku sih ndak punya.

Setiap membuka kantung untuk mengambil tepung, ambil jumlah yang diperlukan dengan sendok yang kering dan bersih lalu segera tutup kembali. Tepung yang sudah pernah dibuka hanya bertahan selama 6 bulan dengan catatan ia tidak terkontaminasi kotoran atau air dari sendok yang digunakan untuk mengambil tepung tersebut.